BATUAN SEDIMEN
diartikan sebagai batuan yang berasal dari akumulasi dan solidifikasi sedimen (material hasil pelapukan dari batuan asal dan tertransportasi oleh air, angin, dan es)
B. Macam-macam Pelapukan
1. Pelapukan fisik/mekanik (eksogen)
Pelapukan fisik merupakan pelapukan massa batuan yang diakibatkan oleh gaya eksogen berupa air, angin, dan es. Gaya eksogen ini secara perlahan-lahan membesarkan porositas suatu batuan dengan mengikis butiran batuan sedikit demi sedikit sehingga dalam waktu yang lama massa batuan yang memiliki porositas tinggi akan mengalami abrasi dengan abrasi ini seluruh butiran batuan terberai sehingga mudah untuk tertransportasi.
2. Pelapukan kimiawi
Pelapukan kimiawi sama halnya dengan pelapukan fisik dalam hal merubah fisik suatu massa batuan dari massa batuan besar terberai menjadi ukuran butir yang kecil dan halus namun pada pelapukan kimiawi tidak hanya perubahan fisik tapi juga perubahan komposisi kimiawi . pelapukan kimiawi terbagi atas tiga proses yaitu:
a. Penguapan (evaporasi)
Pelapukan secara evaporasi terjadi karena adanya air yang mengisi porositas suatu massa batuan mengalami penguapan sehingga ruang antar butir dalam batuan tersebut menjadi kosong dan mudah untuk abrasi.
b. Pelarutan
Pelapukan secara pelarutan juga terjadi karena adanya fluida yang melarut butiran batuan sehingga porositas batuan menjadi besar dan akan mengalami abrasi.
c. Precifitasi
Precifitasi diartikan sebagai perubahan fase zat dari fasa gas menjadi cair atau dari cair menjadi gas contoh nya dalam pembuatan garam.
3. Pelapukan organic
Pelapukan organic merupakan pelapukan pada batuan yang disebabkan oleh organism.
C. Klasifikasi Batuan Sedimen
1. Menurut Koesoemadinata (1979)
a. Golongan slika
Proses terbentuknya batuan ini adalah gabungan antara proses organic dan proses kimiawi untuk lebih menyempurnakannya, contoh : Rijang
b. Golongan Evaporite
Golongan ini terjadi karena proses evaporasi (penguapan) umumnya terdiri dari batuan monomineralik. Penamaan batuan sama dengan mineral pembentuknya misalnya gypsum dan anhidrit dan halit
c. Golongan Detritur Halus
Dalam golongan ini butiran penyusunnya relative berukuran halus kurang 1/16 mm sebagai hasil dari sedimentasi mekanis misalnya lempung, lanau dan serpih.
d. Golongan Detritus Kasar
Golongan ini dapat dikenal melalui butiran penyusun batuannya yang berukuran relative kasar lebih dari 1/16 mm dan juga dihasilkan oleh proses sedimentasi mekanis misalnya batu pasir, breksi dan konglomerat.
e. Golongan Organik
Golongan ini terjadi karena adanya akumulasi zat-zat organic yang kaya akan unsure karbon (C) , misalnya gambut, bituminous, dan antrasit
f. Golongan Karbonat
Golongan ini terutama disusun oleh kelompok mineral karbonat seperti kalcit, oraganogit dan cangkang karang.
c. Struktur Kataklastik
Struktur ini hampir sama dengan struktur milonit hanya butiranya lebih kasar
d. Struktur Pilonitik
Struktur ini menyerupai milonit tetapi butirannya relative lebih kasar dan strukturnya mendekati struktur pada tipe phylitik.
e. Struktur flaser
Seperti struktur kataklastik dimana struktur batuan asal berbentuk lensa yang tertanam pada massa dasar milonit.
f. Struktur augen
Seperti struktur flaser hanya lensa-lensanya terdiri dari butir-butir feldsfar dalam massa dasar yang lebih halus.
g. Struktur granulose
Struktur ini hamper sama dengan hornfelsik hanya butirnya tidak sama besar.
h. Struktur Liniasi
Struktur ini diperlihatkan adanya kumpulan mineral yang berbentuk seperti jarum
2. Berdasarkan asal sumber material
Berdasarkan asal sumber materialnya, batuan sedimen dapat dibagi menjadi :
a. Allochtonous ; merupakan batuan yang asal sumber materialnya tertransportasi dari luar cekungan, contoh : Pyroklastik dan tetrigenous deposito
b. Authoctonous ; merupakan batuan yang asal sumber materialnya berasal dari dalam cekungan, contoh : sedimen golongan organic, golongan evaporate, dan golongan residu
3. Menurut Petti John dan Walter T Huang
a. Klastik ; merupakan batuan sedimen yang berasal pecahan batuan dan tertransportasi dari luar cekungan, mineral yang menyusun batuan ini disebut juga dengan allogenic mineral
b. Non-Klastik ; merupakan batuan sedimen yang mineral penyusunnya berasal dari cekungan itu sendiri. Mineral yang menyusun batuan ini disebut dengan autigenic.
4.Berdasarkan tenaga yang mengendapkannya
a. Aquatis ; merupakan material sedimen yang tertransportasi oleh air (breaksi dan konglomerat)
b. Aeolis ; material sedimen yang tertransportasi oleh angin
c. Glacial ; merupakan material sedimen yang tertransportasi oleh gletser atau es
5. Berdasarkan tempat pengendapannya
a. Teristic ; merupakan material sedimen yang terendapkan didarat
b. Marine ; merupakan material sedimen yang terendapkan di laut
c. Fluvial ; merupakan material sedimen yang terendapkan disungai
d. Glacial ; merupakan material sedimen yang terendapkan di gletser
e. Limnis ; material sedimen yang terendapkan didanau.
6. Menurut Raymond (1995)
a. Golongan Slika Klastik
Merupakan batuan sedimen dimana fragmen yang mengalami transportasi mengandung slika
b. Golongan Precifitasi
Merupakan batuan sedimen yang mengandung mineral autigenic, contoh: limestone, dolostone, dan halite
c. Golongan Allochems
Merupakan batuan sedimen yang fragmennya berasal dari pecahan preciftasi dan fosil
E. Struktur Sedimen
1. Secara Umum
a. Cross Bedding
Merupakan struktur perlapisan batuan dimana lapisan batuan sedimen memotong lapisan batuan lainnya.
b. Ripple mark
Merupakan struktur batuan sedimen dimana lapisan batuan sedimen mengalami retakan-retakan yang joint akibat kekeringan, struktur yang memperlihatkan permukaan yang bergelombang karena kerja air ataupun angin.
c. Graded Bedding
Merupakan struktur perlapisan sedimen yang menunjukan perbedaan ukuran butir dimana semakin kebawah maka ukuran butirnya semakin besar.
d. Load Cast
Merupakan struktur sedimen yang terjadi karena deformasi dimana lekukan yang timbul pada permukaan lapisan akibat adanya pembebanan diatasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar